Instansi Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Lubuk Basung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat ajukan keinginan kontribusi alat untuk test urine untuk masyarakat binaan pemasyarakatan (WBP) ke pemerintahan di tempat untuk diagnosis peredaran narkotika di Lapas itu.
“Keinginan kontribusi itu kita berikan secara lisan saat tatap muka dengan Penerapan Harian Kepala Dinas Kesehatan Agam, Kamis (19/6),” kata Kepala Lapas Kelas IIB Lubuk Basung, Budi Suharto di Lubuk Basung, Kamis
Dia menjelaskan alat itu untuk test urine WBP saat aktivitas razia di Lapas itu.
Test urine ini dapat diagnosis peredaran narkotika di Lapas itu, hingga Lapas bebas dari peredaran narkotika.
“Ini program kita ke depan dan dengan keadaan keuangan perlu support seluruh pihak baik Pemkab Agam atau Tubuh Narkotika Nasional (BNN) dan instansi yang lain.
Dia mengaku penyediaan alat test urine lumayan mahal sekitaran Rp25 ribu per helai untuk 1x gunakan.
Ke depan akan merajut kerja sama dengan instansi itu, hingga test urine dapat dilaksanakan.
“Kerja sama akan kita pelajari dengan BNN Kabupaten Pasaman Barat dalam kurun waktu dekat sama keinginan dapat menolong test urine di Lapas,” ucapnya.
Dia menambah saat lawatan ke Dinas Kesehatan Agam memberikan piagam penghargaan dari Kanwil Ditjen Cocok Sumbar ke Dinas Kesehatan Kabupaten Agam.
Selainnya ke Dinkes Agam, imbuhnya lakukan lawatan ke Koramil 03 Lubuk Basung dan Balai Latihan Kerja (BLK) Agam
“Kita minta support ke lembaga itu dalam memberikan dukungan razia yang sudah dilakukan atau aktivitas pembimbingan,” ucapnya.
Eksekutor Harian Dinas Kesehatan Agam Sesri menyongsong baik keinginan itu.
“Kami menyongsong baik dan akan diulas nanti,” ucapnya.